Monday, December 31, 2012

Puaskanlah konsumen mu

Customer satisfaction.... saya yakin hampir setiap orang pernah mendengar kalimat ini yang berhubungan dengan konsep pemasaran. Konsep Customer satisfaction atau yang lebih dikenal dengan kepuasan pelanggan ini sangat erat hubungannya dengan pemasaran. 

Demikain juga dengan self marketing atau pemasaran diri yang juga memiliki hubungan dengan customer satisfaction tersebut. Kepuasan pelanggan dalam pemasaran diri sangat relevan ketika menilai bagaimana hasil dari pemasaran diri yang sudah dijalankan oleh setiap individu. 

Hari ini saya mendapatkan pelajaran berharga ketika ada satu klien saya yang tidak mau berpindah keorang lain dalam mendapatkan jasa training yang berhubungan dengan manajemen. Konsep pelatihan sangat sederhana dan saya yakin bahwa setiap orang bisa memberikan pelatihan tersebut. 

Akan tetapi, percayakan anda? beliau tidak mau saya referensikan pelatihan tersebut keteman saya yang saya yakin bisa memberikannya dengan baik. 

Beliau tidak mau dan tetap meminta saya. Dalam kaca mata pemasaran, saya melihat beliau puas dengan kinerja saya selama ini dalam "memuaskan" beliau dalam bentuk pelatihan..   

Sunday, December 30, 2012

Customer relationship management

Dalam konteks self marketing yang sudah seringkali kita bahas, konsep konsumen juga tidak akan bisa dilepaskan karena sudah embedded dengan self marketing tadi.

Tidak mungkin ada marketing tanpa adanya konsumen yang mengkonsumsi produk berupa barang atau jasa tersebut. Tujuannya tetap memuaskan konsumen.

Konsumen itulah tujuan yang hendak dipuaskan oleh setiap individu yang akan memasarkan diri mereka sendiri tersebut.

Konsep customer relationship management atau yang seringkali disingkat dengan crm juga harus dimanfaatkan oleh setiap individu dalam memasarkan diri tersebut.

Apa yang harus dilakukan adalah mengelola setiap individu yang menjadi konsumen kita sendiri.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Friday, December 28, 2012

Berbohong...

Bohong... Inilah kata yang paling sering saya dapatkan ketika berhubungan dengan teman-teman ataupun orang yang saya temui, khususnya dalam bisnis.

Bohong seringkali digunakan untuk melindungi diri sendiri dari kelemahan yang dimiliki para teman ataupun juga pernah saya temui pada diri seorang entrepreneur.

Waduh... Kok bisa ya? Bohong digunakan oleh orang tersebut. Waduh, dalam konteks bisnis, in the short term, dapat memberikan "value" bagi mereka karena "selamat" dari kelemahan tadi.

Akan tetapi, dalam self marketing, hal ini adalah "musibah" dalam memasarkan diri. Bohong akan merusak self marketing tadi dalam jangka panjang.

Janganlah berbohong untuk hal apapun, khususnya berhubungan dengan bisnis yang kita jalankan.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Thursday, December 27, 2012

Realistis dalam membuat target bisnis tahun 2013

Hari ini saya habiskan membuat rencana bisnis untuk tahun 2013 menjelang berakhirnya tahun 2012 yang tinggal beberapa hari lagi.

Rencana 2013 yang meliputi rencana keuangan berupa target penerimaan perusahaan atau total revenue yang dibarengi dengan target biaya operasional adalah yang paling a lot membahasnya.

Aspek keuangan ini benar-benar menjadi perhatian utama saya dalam merancang bisnis 2013. Ini juga banyak perdebatan.

Satu hal yang harus dipahami adalah membuat target bisnis tersebut harus realistis. Artinya tidak asal membuat target perusahaan yang nantinya akan berdampak pada strategi pemasaran, operasi dan sumber daya manusia.

Konteks bisnis dalam strategic management harus menjadi pertimbangan utama saya dalam membuat rencana bisnis tersebut.hmm
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Kesehatan mengganggu proses self marketing

Kesehatan adalah aset yang paling berharga bagi seorang entrepreneur dan manajer adalah sesuatu yang harus diamini atau disetujui karena berhubungan dengan kegiatan bisnis lainnya dalam perusahaan ataupun diri sendiri.

Kejadian ini dirasakan oleh teman saya yang benar-benar memasarkan diri mereka untuk bisnis yang dijalankan yaitu sebagai konsultan bisnis dan pembicara dalam berbagai forum bisnis yang merupakan bagian dari bisnis nya sehari-hari.

Ceritanya adalah ketika ada kontrak kerja yang harus dijalankan, tidak dapat berjalan dengan baik sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan karena sakit yang mendera dirinya dan berhubungan dengan kegiatan dia selama ini, sehingga sakit itu sebenarnya tidak pernah atau jarang, akan tetapi, tepat waktu mau memasarkan diri beliau dalam project tersebut, jadi terkendala.

Waduh.. tentulan konsumen kecewa atas pembatalan diri beliau pada acara tersebut. Ketidakpuasan muncul dari konsumen dan berdampak kepada dirinya secara keseluruhan pada program self marketing yang dijalankan selama ini.

Oleh karena itu, kesehatan adalah bagian dari produk berupa diri sendiri dalam kontek pemasaran diri dan harus dijaga.

Wednesday, December 26, 2012

Kekuatan kualitas diri dalam pemasaran

Diri kita sendiri adalah sebuah produk dalam kerangka pemasaran diri atau self marketing bagi seorang entrepreneur atupun seorang manajer.

Kok begitu? Kok diri disamakan dengan produk? Malu ah... Nggak mau dianggap macam-macam oleh para stakeholder, ha-ha-ha....

Kalau melihat konsep produk, dalam marketing, dianggap segala sesuatu yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan juga membuat mereka puas.

Dalam konteks pemasaran diri, produknya adalah diri kita sendiri dan ini sangat menentukan keberhasilan memasarkan diri tersebut.

Apa yang harus diperhatikan? Sama dengan pembahasan sebelumnya yaitu knowledge, skill dan attitude setiap orang.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Bismillah

Bisnillah ya Allah
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tuesday, December 25, 2012

Personal Branding dimulai dari mana???

Dalam konteks pemasaran diri atau self marketing pasti mengenal yang namanya personal branding yang selalu dijalankan oleh orang tersebut. Kenapa harus personal branding? apa yang harus dilakukan dalam konteks personal branding?

Waduh... pertanyaannya sangat berat saat ini karena sama saja, SUSAH-nya... ha-ha... ada-ada saja ni diskusinya. tetapi, bagi saya, sangat penting untuk dipahami dalam rangka kita sebagai entrepreneur dan manajer ataupun business owner yang membutuhkan brand equity atas diri sendiri. 

Personal branding berhubungan dengan bagaimana memerekkan diri sendiri atau personal branding tersebut berhubungan dengan bagaimana memanfaatkan seluruh potensi diri seperti nama, pakaian, rambut, ataupun yang melekat dari diri sendiri dikelola sehingga bisa memberikan image yang positif dibenak orang yang berhubungan dengan kita. 

Pengelolaan diri sendiri sangat penting dan menjadi kata kunci dalam keberhasilan dalam mem-branding-kan diri sendiri setiap saat, setiap hari, setiap minggu, setiap bulan dan setiap tahun. Intinya adalah bagaimana mem-brandingkan diri setiap saat, dimana pun berada.

Lalu, darimana memulai personal branding tersebut? Mulailah dari diri sendiri dengan memperhatikan kualitas diri sendiri dari konteks pribadi, pendidikan, keterampilan dan sikap. Artinya adalah knowledge, skill dan attitude yang dimiliki oleh setiap orang.